04 November 2011

Menunggu meskipun hanya satu orang dari DPR RI / pejabat untuk membuat statemen yang ku tunggu.

Setiap saya melihat dan mendengarkan acara dialog yang di siarkan oleh semua stasiun televisi dengan menghadirkan perwakilan dari anggota DPR RI / pejabat, saya semakin jenuh dan bosan dengan statemen dan argumen – argumen yang ujung – ujungnya sama saja, yakni demi kepentingan rakyat. Ya semuanya mereka mengatakan demi kepentingan rakyat, demi kepentingan rakyat dan demi kepentingan rakyat.

Kalimat – kalimat yang selalu ujungnya sama seperti itu membuat saya seperti ada kesepakatan bersama bahwa demi kepentingan rakyat adalah lagu wajib yang harus dinyanyikan ketika salah seorang dari komunitas mereka tampil disetiap panggung dan setiap acara yang diselenggarakan.

Ya memang sungguh mulia dan sangat baik sekali itu orang dengan mengatakan bahwa ketika mereka menyanyikan lagu demi kepentingan rakyat dan jangan sampai rakyat menjadi korban membuat siapa saja dari mereka yang menyanyikan lagu itu terlihat dan terkesan anggun dan bersahaja. Tapi kenapa dalam hati saya kok malah semakin emosi dan panas ketika mereka menyanyikan itu.

Saya justru menunggu kapan mereka akan menyanyikan lagu baru yang berjudul “ saya menjadi anggota DPR / pejabat memang untuk memperkaya diri saya sendiri, untuk korupsi dengan teman – teman saya, untuk menipu para rakyat bodoh, untuk mendukung neo kolonialisme imperialisme dengan topeng demokratisasi, dan untuk mendukung kapitalisme dengan baju globalisasi. Ya, saya tidak malu tujuan saya menjadi anggota DPR / pejabat memang untuk kepentingan saya, anak – anak saya, keluarga saya, anak turun saya, kolega saya, teman – teman saya, dan komunitas saya. Toch mereka adalah bagian dari rakyat jadi tidak salah dong dengan jika saya mengatakan kalau memang saya ini berjuang demi kepentingan rakyat dan jangan sampai rakyat saya menjadi korban”.

Wallahu A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...